Minggu, 16 Oktober 2011

HIPERTENSI

Hipertensi adalah suatu keadaan tekanan darah yang sama atau melebihi 140 mmHg sistolik dan/atau sama atau melebihi 90 mmHg diastolik.
Berdasarkan penyebabnya hipertensi dibagi menjadi dua, yaitu :
1. Hipertensi Esesnsial/Primer; hipertensi yang tidak diketahui penyebabnya.
2. Hipertensi Skunder; hipertensi yang diakibatkan oleh penyakit-penyakit lain, seperti penyakit ginjal (pielonefritis, glomerulonefritis), penyakit renovaskular, penyakit metabolic endokrin (sindroma conn, sindroma cushing), penyakit neoplasma (feokromositoma).
Pengendalian tekanan darah
TEKANAN DARAH = CURAH JANTUNG (CO) x TAHANAN PERIFER (PVR)
Peningkatan tekanan darah dapat disebabkan oleh:
1. Jantung memompa darah lebih kuat sehingga mengalirkan darah lebih banyak setiap detiknya (CO meningkat).
2. Arteri besar kehilangan kelenturan dan menjadi kaku, sehingga tidak dapat mengembang ketika jantung memompa darah ( PVR meningkat). Akibatnya darah dipaksa untuk melalui arteri pada setiap denyut jantung, dan berakibat peningkatan tekanan darah.
3. Bertambahnya cairan dalam sirkulasi, sehingga kerja jantung meningkat.
Penurunan tekanan darah dapat disebabkan oleh:
1. Aktifitas memompa jantung berkurang.
2. Arteri mengalami pelebaran (vasodilatasi).
3. Banyak cairan keluar dari sirkulasi.
Untuk menyesuaikan terhadap keadaan di atas, maka pengendalian tekanan darah diatur oleh Ginjal dan Sistem Saraf Otonom (saraf simpatis).
FUNGSI GINJAL
Ginjal mengendalikan tekanan darah melalui beberapa cara:
• Bila tekanan darah meningkat; ginjal akan menambah ekskresi garam dan air, sehingga volume darah menurun CO menurun  tekanan darah menurun.
• Bila tekanan darah menurun; ginjal akan meretensi garam dan air, sehingga volume darah meningkat  CO meningkat  tekanan darah meningkat. Proses ini dikenal dengan rennin-angitensin-aldosteron pathway.
SISTEM SARAF SIMPATIS
Berfungsi pada jangka pendek dan sementara, seperti:
• Peningkatan tekanan darah selama respon Fight or Flight
• Meningkatkan kecepatan dan kekuatan denyut jantung, juga menyebabkan vasokonstriksi denyut jantung.
• Melepaskan hormone epinefrin dan norepinefrin yang merangsang jantung dan pembuluh darah.
• Merangsang ginjal mensekresi rennin.
Pathogenesis pada hipertensi esensial bersifat multifaktorial. Faktor-faktor yang meningkatkan resiko hipertensi adalah:
• Merokok
• obesitas
• Diet tinggi garam
• Stress
• Dislipidemia
• Diabetes mellitus
• Alkoholik
• Pengguna KB
• Jenis kelamin
• Ras
• Genetis
• Factor intrauterine
Komplikasi
• Jantung; LVH, MCI.
• Otak; stroke hemoragik; TIA
• Penyakit ginjal kronik
• Retinopati
• Penyakit arteri perifer
Terapi
Strategi penatalaksanaan pada pasien hipertensi berdasarkan kriteria klasifikasi beratnya hipertensi berdasarkan JNC VII.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar