Rabu, 18 Maret 2015

LDR..

Mendengar istilah LDR pertama kali adalah saat membaca bukunya Raditya Dika, Kambing Jantan. LDR, Long Distance Relationship..
Istilah yang keren namun ternyata sangat menakutkan. Dan Radit pun gagal menjalaninya.
Di wikipedia didefinisikan bahwa LDR adalah hubungan istimewa antara dua orang yang harus terpisahkan secara geografi.
Jarak. Ketika kita menjalani hubungan cinta, maka kita merasa tidak lagi berjarak dengan pasangan kita, namun berbeda dengan LDR,jarak itu terbentuk diantaranya. Dan itu menyiksa!



Tidak ada teori pasti dalam cinta, dan tidak ada juga teori relativitas untuk mengukur hubungan jarak dan cinta.
Kalaupun ada ilmu pasti yang mendukung relativitas LDR, adalah Hukum Coulumb.

"Besar gaya tolak-menolak atau gaya tarik-menarik antara dua benda bermuatan listrik, berbanding lurus dengan besar masing-masing muatan listrik dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara kedua benda bermuatan."

Dengan kata lain jarak bisa memperkecil gaya tarik-menarik antara benda yang bermuatan listrik (+) dan (-).

Menakutkan!

Dan ini lah yang sedang kuhadapi saat ini. LDR dan ketakutan yang mungkin saja terjadi di dalamnya.

Tapi cinta bukan sebuah kalkulasi. Cinta tidak dapat dihitung dengan rumus atau hukum pasti fisika.
Karena cinta itu seperti emas tapi tak memiliki karat, seperti cahaya yang tidak terukur intensitasnya, bahkan satuan newton pun tak bisa mengukur besarnya gaya dalam cinta.

Jika cinta adalah sebuah rasa maka cinta adalah satu-satunya rasa yang tidak memiliki indra. Cinta tidak dirasakan hanya oleh mata,kulit,lidah,telinga ataupun hidung. Cinta juga tidak bersemanyam dalam sel-sel otak manusia. Tidak ada teori pasti yang mendukung mengapa setiap kali cinta itu datang maka adrenalin tanpa perinta memacu jantung berdebar lebih cepat dari biasanya. Iya, cinta memang tidak terdefinisi secara anatomi dalam tubuh manusia.
Sehingga akan sangat lelah kita menjalaninya dengan segala perhitungan, dengan segala teori kegagalan ataupun statistik kegagalan, bahkan dengan perbandingan.

Hal ini lah yang ingin saya bagi melalui tulisan ini..
Cinta bukan sebuah teori fisika dengan perhitungan dan statistik, sehingga jarak tidak berbanding terbalik dengan hubungan cinta.
Cinta bukan sebuah istilah anatomi, sehingga kedekatan fisik bukan menjadi poin utama dalam cinta.
Cinta itu rasa dari jiwa. Dan hanya bisa dirasakan oleh hati, bukan raga.

Mungkin terdengar terlalu naif, tapi inilah yang selalu menguatkan saya.
Cinta bukan perkara jalan yang panjang atau terpisah, tapi masalah bagaimana orang yang menjalaninya.

Dalam LDR, Rindu seperti pedang bermata dua. Kadang menyenangkan. Kadang menakutkan.
Rindu membuat kita sering senyum manyun sendiri. Tapi rindu juga sering membuat kita menangis.
Rindu mungkin dapat seperti tali karet diantara dua tangan. Jika tangan itu dijauhkan maka karet akan semakin menegang, dan jika terus terjadi maka karet tersebut bisa putus.
Iya..tidak dipungkiri sejauh apa pun itu sebuah hubungan jarak jauh butuh waktu untuk melemaskan karet rindu tersebut.
Mungkin seharusnya rindu itu adalah satuan ukuran untuk cinta. Semakin besar rindu maka semakin besar pula cinta yang dirasakan.
Tapi terlalu munafik untuk berkata rindu itu menguatkan melalui telepon ataupun pesan singkat, jika setelahnya kita sendiri merasa kesepian.

Aaarggghhhh...aku mulai terjebak dalam logika-logika absurd tentang rindu dan cinta.

Setiap orang yang mencintai pasti merasakan Rindu. Dan itu wajar. Namun akan terasa aneh jika rindu itu tidak tertumpahkan oleh karena jarak. Itu aneh. Tapi nyata.
Dan itu lah yang harus kulalui saat ini.
Cinta dengan jarak, bukan cinta yang berjarak.

Semoga semua yang menjalani LDR saat ini dapat trus bertahan. Karena hanya cinta yang sesungguhnya yang bisa mengalahkan segala tantangan. Dan jarak tidak akan berarti apa-apa jika ada seseorang yang sangat berarti, yang selalu setia menanti.
 Happy anniversary 5 tahun 2 bulan montook..Merayakan dengan cara LDR memang sulit, tapi ini yang kita hadapi sekarang, dan kita harus bisa kuat menjalaninya..

LDR memang Long Distance Relationship, tapi LDR bukan Lelah Disiksa Rindu, dengan cinta yang tulung kita jalani LDR dengan Less Doubt Relationship sehingga akhirnya menjadi Like our Dream Relationship..

Kembali ke hukum Coulumb. Jarak memang berbanding terbalik dengan kuatnya daya tarik menarik, besarnya muatan listrik berbanding lurus. Jika memang jarak itu mulai besar, maka untuk mempertahankan daya tarik menarik adalah dengan memperbesar daya listrik kedua benda. Cinta tidak hanya memiliki kata rindu, tapi ada unsur lain seperti ketulusan, kejujuran dan kesetiaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar