Minggu, 19 Agustus 2012

^^ (8)

Lama sudah rasanya jari jemariku tak menekan tuts-tuts huruf di atas keyboard laptop tuaku ini. Berbagi kisah cinta yang kulalui selama ini. Menjadi sosok lain yang mungkin tak disangka mereka yang mengenalku.

__________________________ (senyum - senyum sendiri)

Pagi ini aku terbangun oleh bunyi handphoneku yang berdering, dari bunyinya aku tahu, siapa gerangan orang yang menelponku pagi ini.
Aku tidak langsung memencet tombol berwarna hijau di handphoneku, kukumpulkan nyawaku untuk menyapa dia dengan penuh semangat pagi ini. "semangat pagi sayangkuuu" dengan manja kuuangkapkan kata itu, serasa semua gunung es kerinduan ini luluh lantah, mendengar suaranya menjawab sapaanku.

***

Iya, rindu ini tersa begitu menyesak, mungkin benar ia saat ini tidak berada di kota yang sama denganku, tapi hal yang menambah kerinduanku pada sosoknya adalah kisah cinta Keenan dan Kugy dalam novel terbaik karya Dewi "Dee" Lestari, Perahu Kertas.

Cinta begitu susah ditebak, terkadang ia mempertemukan kita dengan orang yang salah tapi serasa ia adalah orang yang benar. Terkadang juga, cinta mempertemukan kita dengan orang yang benar disaat kita sedang bersama orang yang salah. Tapi sangat bahagia rasanya, jika kehampaan kita diisi oleh orang yang benar disaat tak ada orang yang salah atau momen yang salah.

Kisah Keenan dan Kugy yang diciptakan Dee, membuatku merasa jengah setiap momen yang tercipta menharuskan cinta mengalah demi sebuah realita, janji ataupun kerabat. Cinta memang seharusnya egois untuk memiliki dan menjadi terdakwa untuk dipilih. Mungkin sulit untuk menyatakan sekedar kata "cinta", tapi itulah yang harus kita lakukan untuk mendapatkan keegoisan kita dalam cinta.

Dadaku kembali terhenyak dalam memori jangka panjangku, sekitar 2 lewat tahun yang lalu, saat novel ini pertama kali aku pinjam darinya dan kubaca lembar demi lembar, seolah novel ini melecutkanku untuk terus mengejar cinta yang tulus kita rasakan. Rindu yang kurasakan saat itu dan saat ini mungkin tidak sama, tapi objeknya masih tetap sama, yaitu dirimu. Dirimulah objek terindah yang kujadikan alasan untuk setiap hasrat, engkau adalah Kugy dalam kisah Perahu Kertasku, dirimulah Putri Angsa dalam dongeng cinta kita.

 Tak banyak yang mampu kuceritan sekarang, tapi lebih dari rangkaian kata ini yang kupunya hanya ribuan kata rindu, yang mungkin tak  bisa kutuliskan semuanya pada tempat ini. Bukan karena aku tak tulus, tapi ijinkan aku menikmati terombang-ambing oleh ombak rindu dari cinta yang tak bertepi ini.

Seperti sebait lagu yang bernada fales, yang tercipta untukmu:
tak ada rasa untukku menjauh
dari indahnya parasmu
tak mampu untukku menghindarimu
melihat manisnya senyummu
aku mencintaimu
aku menyayangimu
selalu..